Sikap diskriminasi terhadap Islam dan Kaum Muslim –baik secara individu atau
institusi—menjalar ke berbagai belahan dunia. Inilah daftar
Negara-negara yang masih “kurang ramah” dengan simbol-simbol Islam atau
kaum Muslim;
Prancis
Bulan April 2010, seorang Muslimah
Prancis didenda karena mengenakan jilbab yang menutup seluruh wajahnya
saat mengemudikan mobil, dua hari setelah Presiden Nicolas Sarkozy
memerintahkan rancangan undang-undang yang melarang jilbab di semua
tempat umum.
Mei 2010, Kabinet Perancis menyetujui RUU
melarang perempuan mengenakan pakaian yang tertutup seluruhnya di
tempat-tempat umum. Pelanggar UU ini akan dikenakan denda sebesar 185
dolar.
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy bahkan
mengatakan bahwa Prancis bersatu seputar ide harga diri manusia,
terutama harga diri perempuan. Ia mengatakan, pemakaian burka merugikan
nilai-nilai tersebut. Dengan kata lain, memakai cadar tak memiliki
harga diri dibanding orang yang telanjang.
Italia
Italia
Bulan Mei 2010, pihak berwenang di
Italia Utara mendenda seorang perempuan Tunisia 650 dolar karena
mengenakan cadar di muka umum.
Para pejabat di kota Novara mengatakan
polisi menghentikan perempuan berusia 26 tahun tersebut, ketika ia
berjalan dengan suaminya untuk sholat di masjid setempat. Polisi
mengatakan perempuan itu mengenakan niqab, atau cadar yang hanya
memperlihatkan mata perempuan.
Mereka mengatakan cadar tersebut
melanggar peraturan setempat tentang pakaian apa pun yang menghalangi
polisi melakukan identifikas.
Belgia
Belgia
Bulan April 2010, sebuah komite di
parlemen Belgia telah melakukan pemungutan suara, menetapkan larangan
penggunaan cadar di tempat-tempat umum.
Komite urusan dalam negeri tersebut
melakukan voting secara anonim untuk mendukung larangan cadar, yang
selanjutnya harus disahkan oleh parlemen sebelum diundangkan. Voting
semacam itu bisa berlangsung dalam beberapa pekan, artinya Belgia bisa
jadi negara Eropa pertama yang menerapkan larangan cadar.
BBC melaporkan, umat Muslim di Belgia
jumlahnya sekitar 500.000, menurut Dewan Muslim Belgia, padahal pemakai
cadar jumlahnya hanya beberapa puluh orang saja.
Austria
Austria
Bulan April 2010, Menteri Perempuan Austria dari Partai Sosial Demokrat, Gabriela Hosk yang berpartisipasi dalam pemerintahan koalisi saat mulai mempermasalahkan cadar. Sebagaimana diberitakan oleh salah satu surat kabar Austria, menurut Menteri Perempuan itu, pemerintah Austria akan membuat keputusan untuk melarang pemakaian cadar.
“Tadi sudah terjadi musyawarah antara
pemerintah koalisi membahas seputar pelarangan cadar. Saya sendiri
mendukung untuk segera direalisasikan larangan ini, dan saya menolak
wanita memakai cadar karena itu mengisolasi kaum wanita,” jelas
Gabriela Hosk.
Swiss
Swiss
Bulan November 2009, mayoritas warga
Swiss mengikuti referendum mendukung usulan pelarangan pembangunan
menara-menara adzan di masjid, Minggu kemarin. Lebih dari 57 persen dan
22 dari 26 wilayah, atau provinsi, menyetujui larangan itu.
Usulan itu diajukan oleh Partai Rakyat
Swiss (SVP), partai terbesar di parlemen, yang menilai menara (minaret)
adalah simbol Islamisasi. Namun pemerintah menolak larangan itu,
karena akan memperburuk citra Swiss, khususnya di dunia Muslim.
Martin Baltisser, sekretaris jenderal
SVP kepada BBC mengatakan hasil ini merupakan suara menentang menara
masjid yang dianggap sebagai simbol kekuatan Islam.
Belanda
Belanda
Larangan pembangunan menara masjid di
Swiss menjalar ke negara-negara Eropa lainnya, termasuk di Belanda,
Belgia, dan Italia untuk menggelar referendum melarang simbol Islam
tersebut.
Partai Sayap Kanan Belanda, Geert Wilder berusaha mendesak referendum berbau “anti-Islam”.
“Kami akan mendesak pemerintah untuk
menggelar referendum serupa di Belanda,” kata Geert Wilders, pemimpin
sayap kanan Belanda dari Partai Kebebasan (PVV), kepada harian Volkskrant, Selasa (1/12/2009).
Anggota parlemen fraksi SGP, Kees van
der Staaij dalam mosinya meminta pemerintah agar bersikap hati-hati
dalam pembangunan menara masjid.
Kees van der Staaij, selain meminta agar
pembangunan menara masjid dilarang, juga mendukung anti pendatang di
kalangan penduduk Belanda yang digembar-gemborkan pihak populis seperti
Geert Wilders. Ia bahkan menilai, adzan hanya akan menambah
perpecahan.
“Kalau anda lihat bahwa adzan tidak
didengungkan selama bertahun-tahun di Belanda dan mereka menerimanya,
maka pada saat ketegangan dan ketersaingan meningkat seperti sekarang
ini, dan anda masih mau menambahinya lagi dengan adzan atau membangun
mesjid besar? Itu akan semakin menambah polarisasi dan bukannya
masyarakat yang damai”. kata van der Staaij.
Denmark
Denmark
Bulan Februari 2008, Koran Denmark
menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad yang pernah membuat marah
umat Islam di seluruh dunia.
Surat kabar itu menyatakan ingin
menunjukkan komitmen mereka atas kebebasan berbicara, setelah Selasa
kemarin menahan tiga orang yang dituduh sebagai perencana pembunuhan
penggambar kartun itu.
Amerika Serikat
Amerika Serikat
Sembilan tahun setelah serangan 9
September, Muslim di Amerika masih merasakan tindakan diskriminasi dari
kelompok lain, demikian hasil sebuah polling di Amerika.
Survei dari Pew Forum on Religion and Public Life mengemukakan bahwa
orang Amerika melihat kelompok Islam merupakan kelompok dengan tingkat
diskriminasi melebihi kelompok keagamaan yang lain.
Hampir 58% mengatakan bahwa umat Islam
masih menjadi objek dari banyak tindakan diskriminasi daripada orang
Yahudi, Kristen maupun Atheis.
“Faktanya bahwa orang Amerika percaya
bahwa muslimin menghadapi banyak diskriminasi hasil yang kuat,” kata
Michael Dimock, asisten direktur dari Pusat Penelitian Pew.
sumber : cha, berbagai sumber/hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar