Wanita adalah anugerah indah yang tercipta di dunia ini. Dialah makhluk Allah yang diberikan keistimewaan yang unik, menjadikan dunia ini semakin ramai. Dari wajahnya terpancar kilau kecantikan, dari fisiknya terlihat gemulai keindahan dan dari dalam dirinya terpancar aura kasih sayang. Ia mengajarkan cinta dan perjuangan. terlihat lemah, namun dibalik kelemahannya itu terdapat kekuatan dahsyat dan tanggung jawab yang besar untuk mendidik buah hatinya untuk menjadi generasi penerus mulia. Kehormatannya sangatlah tinggi. Itulah wanita.
Jika kita melihat sejarah sebelum diutusnya nabi Muhammad SAW, maka kita akan dapatkan kaum wanita yang terdzalimi, ditindas oleh kaum pria, dan oleh agama-agama pada waktu itu. Di zaman kebodohan bangsa Arab, wanita tidak mendapatkan hak waris, mereka dibunuh, di perjualbelikan bahkan diwariskan dari seorang suami kepada anaknya. Kaum yahudi menganggap wanita sebagai manusia yang teerlaknat karena telah menyebabkan Adam keluar dari syurga, bahkan dalam kitab mereka menyebutkan “wanita adalah maut, apabila ingin dihadapan Allah maka jauhilah mereka!”.
Pada tahun 586 M para pendeta berkumpul membahas tentang wanita apakah manusia atau bukan? Hingga mereka mengeluarkan statement sebagai berikut:
- Wanita adalah kotoran hasil perbuatan iblis
- Wanita diciptakan untuk melayani pria
- Diharamkan bagi wanita untuk masuk surga.
Setelah datangnya Islam, kaum wanitapun di junjung tinggi kehormatannya. Sejak munculnya utusan dari Allah SWT untuk membenahi kebodohan di dunia, wanita menjadi manusia yang di tinggikan harkatnya. pada masa itu, tak ada wanita yang dinodai kesuciannya, kalaupun pernah terjadi, maka ribuan tentara siap berperang demi membela kehormatan wanita. Subhanallah..
Namun Sahabat, lihatlah apa yang terjadi di sekitar kita sekarang? Apakah kehormatan wanita di zaman kini dijunjung tinggi? Apakah mereka dapat hidup aman dengan lingkungan yang liberal ini? Apa bedanya wanita kebanyakan sekarang dengan wanita pada zaman jahiliyah dulu?
ketika uang mengjadi segalanya. ketika kaum hawa di eksploitasi, dijadikan sebagai daya tarik bagi para pemilik modal untuk mengeruk keuntungan! Ketika perhiasan yang seharusnya ditutup, kini dijadikan sebagai daya tarik untuk mempercantik diri dengan mode barat yang mengumbar aurat.
Bahkan, kontes kecantikanpun menjadi acara tahunan yang ‘wajib’ di selenggarakan. Seperti event Miss World. Sejarah awal Miss World merupakan Bikini Contest, sebagai ajang untuk mencari model bikini pada tahun 1950an. Pada perkembangannya, diikuti oleh kemunculan kontes kecantikan internasional lain, hingga ikon pornografi dan eksploitasi. Miss World berdalih kemajuan, pemberdayaan dan penggalian potensi diri perempuan. Namun tiada lain, atas nama bungkus kriteria penilaian 3B, yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behaviour (kepribadian), sejatinya adalah konsep dusta yang hanya bisa dimaknai Body, Body dan Body.
Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam Missworld 2013. Padahal posisi Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia, dipertaruhkan. Penerimaan Indonesia atas Miss World justru akan meneguhkan opini bahwa Islam seolah tidak mempermasalahkan eksistensi perempuan melalui kontes kecantikan. Akibatnya, ini akan menjadi model bagi negeri-negeri muslim lain agar lebih toleran dan terbuka terhadap “kemajuan” kaum perempuan.
Islam menempatkan perempuan pada posisi mulia, sebagai kehormatan sebuah keluarga bahkan sebuah bangsa. Perempuan harus dihargai. kecantikannya adalah anugerah Allah SWT yang harus dijaga dan dijauhkan dari eksploitasi. Kecantikan bukan tolak ukur kehormatan dan kemuliaan perempuan. Sejarah membuktikan, kontes kecantikan tidak pernah ada di masa Rasul saw dan kekhilafahan Islam. Budaya ini memang berasal dari budaya Barat.
Rasul saw bersabda: ”Sesungguhnya ALLAH tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian,tapi ia melihat hati dan amal kalian.” (HR.Muslim,Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam hadits lain,
Rasul saw mengatakan bahwa: ”Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhisannya adalah wanita salehah.” (HR.Muslim,Ibnu Majah dan An Nasai).
Maka jelas, bahwa yang akan berkonsekuensi pada hisab Allah (pahala dan dosa) bukan kecantikan, tapi kesholehan amal.
Kecantikan yang hakiki ialah kecantikan yang terpancar dari hati dan tingkah laku yang mulia. Bukankah engkau sealu ingin tampak indah di depan Allah? Lalu mengapa engkau terlena dan tidak sabar menghadapi dunia?
( Yasri Husaironi Mufti - Pelajar SMA Al Masoem - Jatinangor-Sumedang )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar