Analisis Kiamat, Surga dan Neraka - 4



Jika sebelumnya benturan komet terhadap tatasurya kita yang umum disebut dengan dentuman atau terompet pertama sudah segitu dahsyatnya dengan kronologi bertabrakannya komet besar dengan ke-10 planet yang mengorbit sistem matahari kita lengkap dengan bulan-bulannya masing-masing dan Asteroids/Meteorites yang ada serta matahari yang menyebabkan kematian seluruh makhluk hidup, maka alangkah dahsyatnya pada hari benturan kedelapan komet besar yang diikuti oleh jutaan tatasurya [termasuk tatasurya kita] yang dikenal dengan sebutan terompet kedua yang sekaligus juga sebagai satu tanda kebangkitan manusia dari matinya untuk mendapatkan perhitungan dari Allah atas segala perbuatannya selama mereka hidup.


Yaitu hari yang mereka mendengar ledakan besar secara logis, itulah hari kebangkitan.
Bahwa Kamilah yang menghidupkan dan Kamilah yang mematikan dan kepada Kamilah tempat kembali. (QS. 50:42-43)
Dan ditiupkan sangkakala lalu mati apa-apa yang ada dilangit dan apa-apa yang ada dibumi kecuali apa saja yang dikehendaki oleh Allah, kemudian akan ditiupkan padanya [sekali lagi] maka tiba-tiba mereka bangkit [dari mati dan] menunggu [pengadilan Tuhan atas mereka]. (QS. 39:68)
Demikian Al Qur’an memberikan keterangan mengenai tugas sangkakala yang mengeluarkan teriakan kuat [dan kita analogikan sebagai benturan dahsyat 8 komet dengan jutaan tatasurya sebagai masing-masing ekornya] secara kronologi ditinjau sudut ilmiah bahwa nantinya akan berlaku kejadiannya pada tatasurya kita dengan akibat mematikan untuk selanjutnya ke-8 komet besar itu saling berbenturan satu sama lain pada titik pertemuan yang ditentukan Allah.

Setelah 8 rombongan komet yang membawa seluruh bintang diangkasa, berbenturan sesamanya yang dikenal dengan terompet kedua, maka ke-8 komet tadi langsung bergabung menyatukan diri kemudian membentuk dirinya bagaikan bola yang maha besar melingkupi daerah semesta raya ini, sementara itu semua bintang yang terseret jadi terkepung dalam lingkungan besar sebagai besarnya daerah semesta raya sekarang ini.

Masing-masing bintang walaupun berantukan sesamanya tersebab arah layang yang bertentangan dengan gerak begitu cepat namun Rawasia Regular yang dimilikinya masih sangat berpengaruh untuk saling bertolakan.

Ingat, bahwa Rawasia bintang bersistemkan Regular dan Rawasia yang sama dengannya akan saling menolak satu sama lain.

Mulai dari waktu benturan, semua bintang mengambil posisi masing-masing dipaksa oleh Rawasia yang dimilikinya dan kesempatan itulah yang dipakai oleh 8 komet yang menjadi satu tadi untuk menghindarkan diri sebagai kulit bola besar dan menempatkan semua bintang itu dalam lingkungannya.

Lantas akan timbul pertanyaan: Bagaimana pula dengan planet-planet yang mulanya mengorbit keliling bintang namun kemudian dempet melekat pada bintang itu sewaktu terjadi Sa'ah ?

Diwaktu benturan hebat yang kedua kali ini, semua planet yang terseret dan tetap utuh kebetulan melekat dempet pada bintang itu jadi tergoncang hebat dan dahsyat sehingga melepaskan setiap planet yang melekat dempet tadi kemudian langsung mengadakan orbit keliling bintang itu dalam garis edarnya yang baru, termasuk planet bumi ini yang otomatis permukaannya sudah berubah sesuai dengan firman Allah dibawah ini.
Hari dimana bumi diganti dengan bumi yang lain [dalam rupanya] begitu pula planet-planet, dan mereka semuanya tunduk kepada Allah yang Esa dan Perkasa. (QS. 14:48)
Dan sebagai akhir dari kejadian Sa'ah tersebut .... maka kehidupan tatasurya bermula kembali.


Itulah dia akhirnya alam Akhirat yang dijanjikan !

Alam kehidupan baru bagi makhluk-makhluk Tuhan yang sudah mati akan dibangkitkan hidup kembali untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka selama hidupnya dahulu.

Rasulullah Muhammad Saw menggambarkan keadaan pada hari kebangkitan tersebut dalam dua hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang tercantum dalam kitab "Terjemah Hadist Shahih Muslim" karangan Fachruddin HS. Jilid I terbitan Bulan Bintang Jakarta 1981 hal 260 dan 285.
Dari Sahal bin Sa'ad ra. katanya: Rasulullah Saw bersabda: "Dikumpulkan manusia pada hari kiamat di Bumi yang putih kemerah-merahan bagai dataran yang bersih, tidak ada tanda-tanda penunjuk untuk siapapun".
Dari Mikdad bin Aswad ra. katanya: Rasulullah Saw bersabda: "Didekatkan matahari kepada manusia dihari kiamat sehingga jarak matahari dari mereka sekira satu mil. Manusia digenangi keringat menurut ukuran amal mereka..."
Begitulah satu keterangan yang cukup jelas bagi kita untuk menggambarkan keadaan bumi dan sistem matahari yang telah mengalami Sa'ah dengan orbit dan keadaan lain yang juga berubah total [sebagaimana pada Hadist yang pertama dikatakan bahwa bumi berwarna putih kemerah-merahan akibat penyatuannya semula dengan matahari pada waktu Sa'ah dan menguapkan/menghanguskan semua benda hingga tidak ditemukan tanda-tanda apapun sebagai penunjuk sementara jarak orbit matahari kala itu teramat dekat dengan bumi dan sebagai perwujudan dari apa yang selama ini dikenal orang dengan nama Padang Mahsyar].

Jika sekarang ini bumi kita diliputi oleh Atmosfir yang dalam Al Qur’an, Atmosfir disebut sebagai Barkah [sesuatu yang melindungi sekaligus sebagai rahmat Allah] dengan lautan yang menggenangi hampir separuh daratan bumi, maka setelah Sa'ah tersebut, bumi menjadi telanjang dari Ionosfir sehingga pandangan mata dapat memandang lepas keseluruh penjuru langit dan air laut menjadi menguap menimbulkan bentuk-bentuk daratan baru dipermukaannya yang keadaannya tidak dapat diramalkan orang bagaimana bentuknya saat itu.


Coba anda perhatikan ayat-ayat Tuhan berikut ini :

Maka ketika bintang-bintang dilenyapkan [dari pandangan mata karena diseret komet] Dan apabila atmosfir telah dibuka dan gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu [yaitu meleleh karena jatuh dempet pada matahari]. (QS. 77:8-10)
Pada prinsipnya, tempat hidup di Akhirat nanti adalah tempat hidup didunia ini juga yang sudah mengalami perombakan sedemikian rupa pada saat Sa'ah, sebab dimana lagi tempat lain yang mungkin didiami dalam semesta raya Tuhan kalau tidak dipermukaan salah satu planet ? Bukankah Tuhan pula menyatakan bahwa dibumi ini juga manusia akan dibangkitkan nantinya ? Dia berfirman: "Di sana engkau hidup dan disana pula engkau akan mati, dan dari sana pula engkau akan dibangkitkan. (QS. 7:25)

Dan tidakkah manusia pikirkan bahwa Kami jadikan ia dari setitik Nutfah tetapi tiba-tiba ia jadi pembantah yang nyata, dan dia mengadakan perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang hancur luluh ? " Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala ciptaan." (QS. 36:77-79)

Jika kamu ragu tentang kebangkitan nanti, maka sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah [Turab], kemudian dari setetes mani [Nutfah], kemudian dari segumpal darah ['Alaqah], kemudian dari segumpal daging [Mudgah] yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu.

Dan Kami tetapkan dalam rahim [ibumu] apa yang Kami kehendaki sampai waktu tertentu, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu sampai pada kedewasaanmu, dan diantara kamu ada yang diwafatkan [sebelumnya] dan diantara kamu ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun agar dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. (QS. 22:5)

Pada hari kebangkitan itu, hari dimana setiap diri dihidupkan kembali nanti terdapatlah dua macam bentuk manusia yang memperlihatkan perbedaan yang menyolok ditentukan oleh perbedaan beriman dan kafirnya.

Pada hari yang akan ada muka yang putih berseri dan ada pula yang bermuka hitam muram.

Kepada orang-orang yang hitam muram mukanya akan ditanyakan: "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman karenanya rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah. (QS. 3:106-107)

Dan ditiup sangkalala, maka secara cepat mereka keluar dari kuburnya bersegera kepada Tuhan mereka dan berkata :"Aduhai, celakalah kami ! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat istirahat kami ?" Inilah apa yang dijanjikan Yang Maha Pemurah dan benarlah [sabda] para Rasul. (QS. 36:51-52)

Pemandangan dan pendengaran manusia dihari itu sangat tajam, jika sekarang ini manusia hidup dalam alam tiga dimensi dimana panca indera memiliki keterbatasan tertentu dalam pencapaiannya maka diakhirat kelak manusia akan hidup dalam alam 4 dimensi dimana penglihatan dan pendengaran tak terhalang dan tak dibatasi oleh ukuran tertentu dalam lingkungannya malah mereka akan melihat serta mendengar sesuatu pada gelombang yang sudah lama menggelombang keangkasa luas yang kemudian kembali memantul kepada panca indera mereka.

Keadaan seperti itu akan menakutkan manusia yang selalu berbuat dosa selama hidup sebelumnya, pada hari itu juga dia dapat kembali melihat rekaman kehidupannya yang pada hakekatnya adalah Neutron yang senantiasa merekam segala gerak gerik yang berlaku dalam hidup satu diri kemudian dia mengapung keangkasa sebagai anti partikel waktu dimana fungsi rekamannya berhenti karena tiada lagi yang direkamnya.

Para ahli sependapat bahwa masa lalu tidak hilang begitu saja tapi ia berpindah kewujud lainnya dan mengambang diangkasa yang beberapa diantaranya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu yang memiliki ketajaman indra ke-6 untuk melihat kejadian masa lalu yang pada intinya adalah mengadakan persesuaian frekwensi pikirannya kearah frekwensi rekaman yang ada, tinggal lagi sampai sejauh mana frekwensi manusia tersebut dapat melihat secara luas dan jauh rekaman yang dia inginkan yang tentu juga akan mengeluarkan banyak tenaga.
Sesungguhnya engkau berada dalam keadaan lalai tentang hari Akhir ini, maka Kami angkatkan darimu tutupan pancaindera [yang menutupimu sebelumnya], maka penglihatanmu pada hari ini sangat tajam. (QS. 50:22)
Diberitakan kepada manusia pada hari itu apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu akan melihat riwayat dirinya sendiri. (QS. 75:13-14)
Awaslah, karena sesungguhnya tulisan untuk orang-orang yang pembangkang itu ada dalam Sijjin. Dan sudahkah engkau tahu apa Sijjin itu ? Yaitu Kitab Rekaman (QS. 83:7-9)
Ingatlah, bahwa tulisan orang-orang baik itu ada dalam 'Illiyyin. Tahukah engkau apakah 'Illyyin itu ? Yaitu Kitab Rekaman (QS. 83:18-20)
Dalam ayat yang lain Allah juga menerangkan dengan cukup jelas perihal Kitab catatan Raqid 'Atid itu sebagai Mar'a yang dikeluarkan dari setiap benda.
Jagalah kesucian nama Tuhanmu Yang Maha tinggi. Yang telah menjadikan dan menyempurnakan. Dan yang telah menentukan serta menunjuki. Yang mengeluarkan Mar'a [berkas-berkas kehidupan] Lalu menjadikannya dalam keadaan mengapung dan berisikan catatan [gusaan ahwa] Kelak akan Kami beberkan padamu. (QS. 87:1-6)
Sekarang kita tinggalkan pembahasan bagaimana kiranya Allah akan mengadili setiap makhluk berdasarkan Mar'a atau catatan hidupnya sendiri dengan penuh sifat keRahmanan dan keRahiman-Nya, namun satu hal yang pasti, Allah adalah hakim sebaik-baiknya yang akan mengadili segala sesuatu dengan segala ketentuan-Nya dan akan membalasi semua kebaikan dan kejahatan.
Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya. (QS. 10:109)
Kami adakan neraca-neraca yang adil pada hari kiamat, lantaran itu, sesuatu jiwa tidak akan teraniaya sedikitpun. Karenanya, meski amalannya hanya seberat biji khardal [sawi] pasti akan kami balasi. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (QS. 21:47)
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak akan mendapatkan balasan lain kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 36:54)
Sekarang, mari kita mulai membahas dimanakah letak syurga dan neraka itu nantinya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ahmadiyah (1) Akhlak (26) Bibel (6) Dajjal (1) Dakwah (43) Fatwa (2) Firqah (3) Hak Azazi Manusia (16) Ijtihad (2) Islam (33) Jihad (19) Kristen (19) Liberalisme (49) Mualaf (9) Muslimah (15) Natal (2) NU (1) Orientalis (9) Peradaban (52) Poligami (11) Politik (34) Ramadhan (10) Rasulullah (24) Ridha (5) Sahabat (1) Sejarah (42) Suharto (1) Tasawuf (29) Tauhid (21) Tawakal (4) Teroris (16) Trinitas (9) Ulama (1) Yahudi (37) Yesus Kristus (34) Zuhud (8)